Virus Covid-19 sudah melanda di dunia sejak 11 maret 2020 dan wabah ini memberikan dampak yang significant ke dunia sehingga dalam menghadapi masa "New Normal", masyarakat merasakan "panik" dan "takut" dalam menghadapi masa tersebut.
Bukan hanya "takut" dan "panik" secara global saja, tapi juga dalam dunia business yang membawa dampak ke banyak perusahaan yang membutuhkan perubahan peraturan atau perusahaan tersebut harus "tutup", mengingat masa tersebut tidak akan berjalan normal seperti sebelumnya
- Ada rencana besar yang membutuhkan banyak pengeluaran uang tunai --> Lupakan (buang)
- Periksa setiap pengeluaran team setiap hari. Why? = Survival di masa crisis (Ex = RMS Titanic Ship yang plan berlayar dari Southampton ke New York, tapi tidak sampai karena kena iceberg)
- Ada project atau plan apa pun yang ingin dilaksanakan, check dan detect project / plan yang menyedot jumlah uang tunai karena krisis memerlukan biaya
- Ex = Punya project untuk masa depan yang tidak akan sama dengan project sebelumnya beberapa bulan yang lalu. Mungkin memiliki potensi, tetapi ada banyak ketidakpastian (perlu banyak uang tunai) --> ketidakpastian di dalam project tersebut harus dibuang)
- Diperlukan karena tidak tahu kapan ekonomi akan bangkit kembali. Meskipun bangkit kembali, bisnisnya tidak akan pernah terlihat sama
- Mengubah model bisnis
- Mengubah cara memberikan nilai (value) dan cara melayani customers / users. Mengapa? = Jangan membangkitkan "model bisnis mati" (model bisnis lama) (buang waktu dan tenaga)
- Apa yang bisa perusahaan dan team digitalkan dalam bisnis, pengiriman, produk, dan layanan perusahaan?
- Ex = Menjual produk fisik -> apakah ada kemungkinan perusahaan dapat mendigitalkan dan memberikan jenis yang sama atau produk serupa melalui teknologi?
- Mengapa mendigitalkan? = mengurangi biaya + mungkin memperluas pasar ke global
- Adakah aspek bisnis yang dapat mensistimisasi dan mengotomatisasi yang dapat meningkatkan peluang peluang bertahan hidup?
- Monitor arus kas setidaknya setiap minggu. Mengapa? = Butuh kekuatan pementasan yang memberikan uang tunai karena uang tunai adalah raja dalam krisis
- Check account receivable perusahaan (A/R) dan minimalkan
- Pada waktu yang sama, renegosiasi dengan semua vendor (jika ada kerjasama dengan vendor)
- Short term = tidak ingin ada orang yang berutang ke perusahaan
- Menegosiasikan persyaratan dengan vendor (dapatkah perusahaan memperpanjang persyaratan atau membagi pembayaran menjadi beberapa pembayaran?)
- Ex = membayar kepada vendor dalam 30 hari -> dapat melakukan negosiasi ulang menjadi sekitar 45 atau 60 hari (tergantung pada project)
- Dapatkah perusahaan menambahkan nilai tambahan kepada pelanggan yang sudah ada (berikan apa yang dapat perusahaan berikan kepada mereka (customers or users) yang akan menghibur mereka)
- Seandainya beberapa tahun berikutnya atau sekitar 12 bulan ke depan, perusahaan tidak bisa mendapatkan pelanggan baru. Apa yang akan perusahaan lakukan dengan cara berbeda?
- Bagaimana menjalankan bisnis perusahaan dengan cara yang berbeda untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada?
- Mengapa? = klien baru atau pelanggan baru membutuhkan dana yang lebih banyak
- Dalam beberapa kasus, kurangi harga bunga sedikit agar mendapat uang tunai lebih baik daripada tidak sama sekali
- Jika pelanggan keluar, tanyakan mengapa (secara sopan). Apakah ada hal yang bisa meningkatkan area business method perusahaan?
- Walaupun pelanggan sudah stop business dengan perusahaan, set survey ke mereka. Mengapa? = Pelanggan atau klien akan memberi tahu atau malu untuk mengatakan apa yang akan mereka hadapi
- Ex = Melakukan penangguhan pembayaran di suatu business selama 30 hari, lalu kunjungi kembali setelah 30 hari
Berikut adalah 12 tips yang sudah terlampirkan sebelumnya, dan jika anda mengalami permasalahan seperti masa sekarang, mungkin anda bisa melihat beberapa tips yang mungkin bisa bertahan di business anda, mengingat sudah memasuki masa new normal dan masa resesi secara global.
Comments
Post a Comment