Ketika tiba saatnya untuk menjual atau menutup suatu transaksi, ada begitu banyak teknik dan cara untuk menutup suatu transaksi. Ada 3 hal yang bisa digunakan untuk menjual apa saja kepada siapa saja =
- Orang membeli berdasarkan emosi dan mereka membenarkan dengan logika
- Orang ingin membeli untuk mencari jalan keluar dari masalahnya
- Orang tidak membeli produk dan jasa, mereka membeli cerita
Membeli Berdasarkan Emosi dan Membenarkan Dengan Logika
Bagaimana anda mengubah sesuatu yang merupakan komoditas? Bagaimana anda menjual produk dan layanan di pasar yang begitu ”berisik dan ramai”?
Orang tidak membeli karena logika, tetapi membeli karena emosi dan mereka membenarkannya dengan logika
Visualisasikan atau pikirkan sesuatu yang ingin anda beli dalam kehidupan anda. Mungkin mobil, rumah, senter, tempat sampah, apa pun. Setelah anda memiliki item tersebut dalam pikiran anda, tanyakan pada diri sendiri =
- "Mengapa anda ingin membelinya?"
- "Mengapa anda ingin memiliki barang itu?"
- Mungkin rumah baru tersebut punya area yang cocok dengan lingkungan, tetapi mengapa anda membelinya?
Gali lebih dalam. Jika kamu menembus pertanyaan tersebut, mungkin kamu akan menyadari “kamu membeli emosi".
Mungkin karena kemurahan hati bahwa membeli barang tersebut akan membantu orang lain, mungkin anda kadang-kadang melihat ada perusahaan yang jika kamu membeli produk, perusahaan tersebut akan menyumbangkan jumlah tertentu untuk amal (beli untuk kemurahan hati).
Atau mungkin anda membeli karena "takut", bahwa jika anda tidak melakukannya, anda akan ketinggalan dan anda sudah pasti tidak ingin ketinggalan (Ex = bepergian atau berlibur dari pekerjaan anda sebagai pelarian karena pekerjaan anda membuat gila sehingga anda butuh waktu istirahat) (membeli barang karena pelarian dari sesuatu).
Apa pun alasannya, alasan tersebut sering kali merupakan alasan emosional. Jadi, anda membeli karena emosi dan anda membenarkannya dengan logika.
Pikirkan atau bayangkan ketika anda menjual sesuatu kepada seseorang =
Apakah anda hanya berbicara tentang fitur dan manfaat? Apa yang bisa atau akan dilakukan produk tersebut untuk anda?
Atau
Apakah Anda "mendorong" tombol panas emosional tersebut? --> kunci untuk membeli karena emosi
Sekitar tahun 2014, saya pergi ke toko di Tokyo district, Jepang dan saya melihat penjual meminta saya untuk minum sampel, Oronamin C Drink, minuman berkarbonasi yang diproduksi oleh Otsuka Chemical Building. Dia berkata kepada saya, "Pak, coba vitamin ini."
Pada awalnya, saya tidak pernah meminumnya, tetapi dia berkata "Tolong saya, cobalah untuk meminumnya". Karena saya penasaran, saya menjawab "pasti" dan saya meminumnya. Selanjutnya, penjual bertanya, "Bagaimana perasaanmu setelah minum?" dan saya menjawab bahwa minuman ini cukup segar, berenergi atau meningkat untuk aktivitas.
Kemudian, dia juga meminta saya lagi untuk mencicipinya lagi, tetapi ditemani oleh cosplay fiksi Kamen Rider. Penjual bertanya, "Apakah Anda kenal Kamen Rider?" Saya terkejut karena walaupun minuman yang sama, tetapi ditemani dengan cosplay Kamen Rider yang ditayangkan setiap tahun dengan commercial dari minuman tersebut.
Saya meminumnya dengan memvisualisasikan "Wow, saya merasa hebat untuk menjadi Kamen Rider ". Akhirnya, saya membelinya karena minuman tersebut memang sehat dan segar.
Jangan mendorong produk anda, layanan Anda, jangan mendorong fitur dan manfaat. Pikirkan tentang hal-hal emosional apa yang Anda bisa masukan.
Membeli Untuk Mencari Jalan Keluar Dari Masalah
Orang tidak membeli sesuatu, tetapi membeli jalan keluar dari sesuatu (orang sangat sering membeli sesuatu karena mereka memiliki masalah yang ingin mereka selesaikan).
Anda membantu orang memecahkan masalah, dan masalah tersebut adalah apa yang harus anda pahami untuk menyelesaikannya. Contohnya, orang tidak membeli bor, mereka ingin lubang di dinding
Jumlah uang yang anda hasilkan adalah proporsi secara tidak langsung terhadap seberapa dalamkah anda memahami "rasa sakit" pasar anda (bagaimana anda menjual, seberapa banyak anda memahami "rasa sakit" pasar anda).
Hal yang bisa direnungkan =
Apa "rasa sakit" yang dimiliki orang (customer / client) dan bagaimana anda dapat membantu mereka meringankan "rasa sakit" tersebut?
Membeli Bukan Karena Produk Dan Jasa, Melainkan Karena Cerita
Orang tidak membeli produk dan jasa, mereka membeli cerita. Mengapa? Ketika ada banyak pilihan di pasar, seperti internet, produk apa pun yang anda inginkan, ada lebih dari ribuan pilihan.
Bagaimana anda menambahkan emosi pada suatu komoditas? Bagaimana anda bisa menyuntikkan / memasukkan cerita ke dalam semua yang anda lakukan dalam barang tersebut? Mungkin dari cerita asal barang tersebut, dimana akan menambahkan beberapa pertanyaan yang bisa ditambahkan =
- Bagaimana anda memulai?
- Mengapa kamu lakukan?
- Apa yang kamu lakukan?
- Apa cerita anda tentang pelanggan / klien anda?
- Di mana anda menggunakan cerita dalam pemasaran dalam bisnis anda?
- Bagaimana lagi anda bisa menggunakan cerita?
Katakan saja kita melihat mainan rakitan model Jepang, model Gundam dari Bandai versus mainan rakitan model Gundam bajakan.
Mereka punya mainan yang sama dengan cerita fiksi yang berbeda, tetapi apa bedanya? = Cerita dan pengalaman dalam berbagai hal, salah satunya adalah Bandai sebagai customer ber-partner dengan Oracle dalam mengembangkan business eCommerce versus bajakan dengan kualitas rendah dan harga murah yang akhirnya bermasalah dengan pihak berwajib.
Ingat = fakta bercerita dan cerita akan terjual
Comments
Post a Comment